QUIS Ekonomi Internasional Semester 3

 

Kuis 1

Mata Kuliah Ekonomi Internasional

Tanggal 15 September 2020

 

1.             Hubungan perdagangan antar negara merupakan salah satu sumber pendapatan bagi negara-negara pelaku. Dalam kondisi pandemi saat ini diperlukan kreatifitas yang cukup tinggi bagi setiap pelakunya, apa yang saudara lakukan apabila saudara adalah salah satu pelaku ekspor, sehingga pasar anda tidak hilang akibat kondisi tersebut, jelaskan!

2.             Transfer teknologi adalah salah satu hal yang pasti terjadi dalam suatu hubungan perdagangan internasional. Bagaimana saudara menyikapi hal tersebut terkait posisi saudara sebagai salah seorang pelaku usaha dalam bidang produksi mesin yang selama ini banyak dipakai oleh konsumen di dalam negeri, jelaskan pendapat saudara, besertsa contohnya!

3.             Dasar teori perdagangan klasik adalah pemikiran bahwa suatu negara kaya atau makmur akan kuat apabila nilai ekspornya lebih basar daripada nilai impornya. Jelaskan pendapat saudara mengenai hal tersebut!

 

Jawab

1.             Jika saya seorang pembisnis saya akanmempertahankan arus kas selama mungkin.

-         Caranya adalah stop pengeluaran yang sifatnya tidak dalam kategori -darurat.

-         Cara berikutnya adalah bisa dengan cara menjual aset atau investasi yang dimiliki. Dengan cara ini bisa menyimpan dana tunai sementara atau  dengan: 

-         Peningkatan Layanan dan Pengawasan Ekspor-Impor

 

Tujuan utamanya adalah untuk memberi dorongan lebih terhadap aktivitas ekspor dan impor.

Apa saja stimulusnya?

Pertama, yaitu penyederhanaan dan pengurangan jumlah Lartas (Larangan dan Pembatasan) kegiatan ekspor yang bertujuan untuk meningkatkan kelancaran ekspor dan daya saing.

Kedua, yaitu penyederhanaan dan pengurangan jumlah Lartas (Larangan dan Pembatasan) kegiatan impor, terutama impor bahan baku, yang bertujuan untuk meningkatkan kelancaran impor dan ketersediaan bahan baku.Kebijakan ini diberlakukan kepada perusahaan atau industri yang berstatus produsen.

Ketiga, yaitu melakukan percepatan proses ekspor dan impor bagi Reputable Traders (perusahaan yang terkait dengan aktivitas ekspor dan impor).

Keempat, yaitu peningkatan dan percepatan layanan proses ekspor dan impor, serta pengawasan melalui National Logistics Ecosystem (NLE). NLE adalah sebuah platform yang memiliki fasilitas kolaborasi sistem informasi antar-Instansi Pemerintah dan Swasta dengan tujuan simplikasi dan sinkronisasi arus informasi & dokumen.

 

2.       Kalau saya lihat Seiring dengan terjadinya evolusi dan revolusi pada dunia industri di seluruh dunia, pemasaran pun mengalami perubahan–perubahan sebagai akibat maupun adaptasi dari perkembangan pada dunia industri tersebut. Perubahan yang terjadi di dunia pemasaran sebagai akibat maupun adaptasi dari Revolusi Industri 4.0:

-        Pemasaran digital menjadi strategi utama pemasaran

Contoh : Kalau pada masa Industri 1.0, 2.0, dan 3.0, pemasaran digital masih menjadi alat dan strategi pendukung saja, maka pada masa Industri 4.0 ini, digital marketing telah menjadi alat dan strategi utama yang diterapkan perusahaan–perusahaan di seluruh dunia. Gaya hidup umat manusia di seluruh dunia pun mengalami perubahan drastis di masa Industri 4.0 ini. Kalau dahulu banyak orang di dunia ini hanya memanfaatkan komputer dan internet untuk berkomunikasi saja, kini di masa Industri 4.0 komputer dan internet telah menjadi bagian dari seluruh aspek kehidupan manusia sehari – hari, mulai dari berkomunikasi, bekerja, belajar, berbelanja, hiburan, dan lain sebagainya.Perubahan – perubahan yang diakibatkan Industri 4.0 pada dunia industri dan perubahan perilaku konsumen telah memaksa terjadinya perubahan pada dunia pemasaran juga.

-       Semakin banyak perusahaan manufaktur yang menjangkau end user produknya secara langsung dengan pemasaran digital

Contoh: Mata rantai distribusi barang–barang hasil produksi manufaktur di seluruh dunia yang dulunya panjang, kini dipangkas menjadi semakin pendek. Karena, perusahaan–perusahaan manufaktur di seluruh dunia sudah banyak yang mulai menjangkau end user produknya lewat pemasaran digital.Kini, semakin banyak perusahaan manufaktur di dunia ini yang membuka toko online sendiri atau memanfaatkan situs seperti Global Sources dan Alibaba untuk memperpendek mata rantai distribusinya atau bahkan menjangkau end userproduknya secara langsung. Dan dengan semakin banyaknya perusahaan manufaktur yang menjangkau end user secara langsung melalui pemasaran digital, membuat kedua belah pihak tersebut diuntungkan.

Alasannya, perusahaan manufaktur bisa mengurangi biaya dan waktu distribusi produknya, sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan profit mereka. Sementara, end user bisa menikmati produk dengan harga lebih murah dan cepat.

-       Potensi Pertumbuhan Penjualan yang Sangat Besar

Conntoh: Pemanfaatan pemasaran digital pada dunia industri juga memberikan potensi pertumbuhan penjualan yang sangat besar. Sebab, digital marketing membuat perusahaan manufaktur di seluruh dunia mampu menjangkau pasar global dengan mudah, efisien, dan efektif. Dengan semakin mudah dan efisien dalam menjangkau end user, maka semakin mudah pula bagi industri manufaktur untuk meningkatkan penjualan dan profit-nya. Kalau dahulu pada masa Industri 1.0, 2.0, dan 3.0 pertumbuhan penjualan industri manufaktur sangat bergantung dan ditentukan oleh mata rantai distribusi yang kompleks dan berbiaya tinggi, kini pada masa Industri 4.0, distribusi menjadi lebih simpel dan murah.

-       Data Menjadi Sangat Penting

Cotoh: Dalam Industri 4.0, data yang detail menjadi sangat mudah diakuisi oleh para industri manufaktur, baik itu mengenai pengadaan bahan baku dari para supplier, pada saaat proses produksi, sampai pengiriman produk kepada end user. Data mengenai perilaku end user industri manufaktur pun menjadi lebih mudah didapatkan. 

 

3.       Menurut saya bagus karena jika nilai total ekspor suatu negara lebih besar dari nilai total impornya, maka neraca perdagangan dikatakan mengalami surplus. Dalam hal ini artinya negara tersebut mampu menjual produk-produk yang dihasilkan dengan nilai total lebih banyak dari nilai total barang dan jasa yang dibelinya dari negara-negara lain. Pendapatan yang diperoleh dari total ekspor lebih besar dari pengeluaran untuk impor, sehingga mengalami surplus. Secara umum, hal ini berarti perekonomian negara tersebut relatif lebih kuat dibandingkan negara partner dagangnya. Sebagai dampak neraca perdagangan surplus, nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat terhadap negara partner dagang. Dalam jangka panjang, nilai tukar akan makin menguat jika negara tersebut mampu mempertahankan kondisi surplus neraca perdagangannya. Di sisi lain, penguatan nilai tukar mata uang bisa mengakibatkan harga produk-produk yang diekspor lebih mahal dari produk-produk yang diimpor, sehingga berimbas pada penurunan daya saing produk ekspor negara tersebut. Oleh karena itu, guna menjaga surplus perdagangan, pemerintah perlu mengendalikan kekuatan nilai tukar mata uangnya agar tak menguat secara berlebihan.

Sebaliknya, jika total pengeluaran suatu negara untuk impor lebih besar dari total yang diperolehnya dari ekspor, maka artinya negara tersebut membeli lebih banyak produk-produk dari negara partner dagangnya dibandingkan negara tersebut menjual produk-produknya ke negara lain. Dalam hal ini neraca perdagangan dikatakan mengalami defisitSecara umum, hal ini berarti perekonomian negara partner dagang relatif lebih kuat dibandingkan negara tersebut. Sebagai dampak neraca perdagangan defisit, mata uang negara partner dagang cenderung menguat, sedangkan mata uang negara tersebut cenderung melemah terhadap mata uang negara partner dagang.

Pelemahan nilai tukar mata uang dalam jangka panjang bisa mengakibatkan harga produk-produk yang diimpor dari mancanegara menjadi lebih mahal dibanding produk-produk yang diekspor. Jika kondisi ini dimanfaatkan dengan baik, negara tersebut semestinya dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan menggenjot ekspor, agar ke depan tak lagi mengalami defisit. Namun, jika impor tetap tinggi, maka lama-kelamaan bisa menggerogoti kekayaan negara karena harus membayar lebih banyak kepada pihak lain, sementara pendapatan minim.Perlu untuk diketahui juga. Negara dengan neraca perdagangan defisit akan cenderung untuk memperlemah (men-devaluasi) nilai tukar mata uangnya agar bisa membuat harga produk-produk ekspornya lebih kompetitif. Produk-produk ekspor yang lebih kompetitif diharapkan akan meningkatkan volume ekspor, dan pada akhirnya mempersempit defisit neraca perdagangan. Jika nanti neraca perdagangan kembali surplus, maka dalam jangka panjang, nilai tukar mata uang negara tersebut dapat kembali menguat.

 

Comments