MAKALAH
CAPITAL BUDGETING
Dosen Pembimbing MaximusAlexander
Pater, SE, MM
Nama:
Riyanti Olivia
NIM:
19310135
Kelas:
RPA-SMT3-2020
STIE
MAHARDHIKA SURABAYA
2020
Alamat:
JL WISATA MENANGGAL 42A
SURABAYA
- 60234 - INDONESIA
Telp.
031-8550077/99
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan
inayah-Nya kepada Pembaca Semua, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah
Penganggaran Modal (CAPITAL BUDGETING) dengan hasil kerja keras sendiri.
Makalah
ini telah saya susun dengan semaksimal Mungkin.Terlepas dari semua itu, Saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki Makalah
Penganggaran Modal (CAPITAL BUDGETING) ini.
Akhir
kata saya berharap semoga makalah mengenai Penganggaran Modal (CAPITAL
BUDGETING) ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Surabaya
30 oktober 2020
2.1 Pengertian Capital Budgeting ( Penganggaran Modal )
2.2 Pentingnya Capital Budgeting
2.6 Metode ANALISIS Capital Budgeting
2. Net present value method (NPV )
3. Metode Profititabilty Index (PI)
4. Metode Accounting Rate Of Return (ARR)
5. Metode internal Rate Of Return (IRR)
BAB 1
(PENDAHULUAN)
1.1
Latar belakang
Penganggaran modal adalah proses
kegiatan yang merangkup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan
tujuan untuk memperoleh manfaat pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal
berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu
investasi bertujuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan selama periode
tertentu yang akan datang, yang mempuyai titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik
akhir (kapan investasi akan berakhir)
Tetapi sering kali penganggaran modal
disalah tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saj, padahal
penggunaan modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja maka itu kita
harus memahami secara betul pengertian penganggran modal (capital budgeting)
agar takfiran tidak hanya sebatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan
keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka
pendek bagi perusahaan. Disuatu perusahaan seorang manjer jeuangan harus paham
betul dengan penganggaran modal ( capital budgeting ) ini sebab seorang
manejerlah yang akan memutuskan investasi agar berdampak baik bagi perusahaan.
Berdasarkan penerapan diatas maka
penulis akan membuat makah yang berjudul “Capital Budgeting’. Sehingga
diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai apa itu capital budgetingdan
apa pentingnya bagi perusahaan.
1. Apa
pengertian capital budgeting?
2. Apa
pentingnya capital budgeting?
3. Bagaimana
tahapan capital budgeting?
4. Apa
maksud dengan arus kas (cash flow)?
5. Sebutkan
metode analisis (capital budgeting)?
1. Untuk
mengetahui Pengertian Capital Budgeting ( Penganggaran Modal )
2. Untuk
mengetahui seberapa Pentingnya Capital Budgeting
3. Untuk
mengetahui bagaimana Tahapan Capital Budgeting
4. Untuk
mengetahui Cara Proses Capital Budgeting
5. Untuk
mengetahui Pengertian Arus Kas
6. Untuk
mengetahui Metode Analisis Capital Budgeting
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Capital
Budgeting ( Penganggaran Modal )
Penganggaran Modal (Capital
Budgeting) adalah suatu konsep investasi , sebab penganggaran modal melibatkan
suatu pengikatan (Penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh
keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi membutuhkan dana yang
relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif
panjang, serta mengandung resiko.
Capital Budgeting adalah merupakan
proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap
maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi Capital Budgeting “Capital Budgeting
is the Process of evaluating and selecting long-term invesmentsconsistents with
the firm’s goal of owner wealth maximization”. Penganggaran modal (Capital
Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan
penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu
yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas
investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang, yang
mempunyai titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan
investasi akan berakhir).
Investasi adalah pengkaitan
sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan
datang. Dalam penggantian atau pembahasan kapasitas pabrik misalnya : dana yang
sudah ditanamkan akan terikat dalam jangkawaktu yang panjang, sehingga
perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam
waktu satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yanglama..
Sebagai konsekuensinya, perusahaan
membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa
alternatif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit
dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang,
sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang
paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal
perusahaan. Investasi tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow
perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari
resiko kerugian atas investasi tersebut. “As time passes, fixed assets may
become obselete or may require an overhaul; at these points, too, financial
decisions may be required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternative
atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan
asset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset
yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan
nilai dari sebuah perusahaan.Capital budgeting dan keputusan keuangan
diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan
untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metode pembiayaan yang paling
baik.
2.2 Pentingnya Capital
Budgeting
Capital Budgeting sangatlah penting bagi
perusahaan karena didalamnya terdapat jumlah biaya yang besar sedangkan
manfaatnya baru dapat dinikmati dalam jangka panjang. Keputusan dibidang
Capital Budgetingmemiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perkembangan
perusahaan dimasa yang akan datang. Capital Budgeting mempunyai arti yang
sangat penting bagi perusahaan karena :
1. Dana
yang dikeluarkan akan terkait untuk waktu yang panjang sehingga ini berpengaruh
bagi penyediaan dana untuk keperluan lain
2. Investasi
dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang
akan datang
3. Pengeluaran
dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar
4. Kesalahan
dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai
akibat yang panjang dan berat.
2.3 Tahapan Capital
Budgeting
Proses penganggaran modal diawal
dengan mengusulkan proyek baru kemudian mengestimasikan arus kas proyek
selanjutnya menentukan apakah proyek tersebut layak untuk dilakukan. Setelah
itu barulah perusahaan mengimplementasikan proyek yang layak dan terakhir ialah
memonimator proyek proyek yang telah di implemasikan. Berikut ini akan
dijelaskan lebih rinci lagi tentang tahapan tahapan tersebut:
1. Mengusulkan
proyek baru
Hal ini terjadi ketika divinisi atau
apartermen menawarkan masukan berupa proyek proyek baru yang mungkin bisa
dipertimbangkan oleh perusahaan.
2. Mengestimasikan
arus kas proyek
Mengestimasikan arus kas yang berasal
dari proyek –proyek potensial sangatlah penting dari proses penganggaran modal.
Pendapatan yang ditrima dari proyek menunjukan arus kas yang masuk, sedangkan
pembayaran untuk menutupi beban proyek menunjukan arus kas keluar. Itulah
mengapa setiap proyek potensial mampu memenuhi arus kas perusahaan.
3. Menentukan
apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan
Langkah selanjutnya ialah penilaian. Salah satu metode yang terkenal
adalah teknik nilai sekarangn bersih. Tentu yang diperlukan salah satunya
diantara dua proyek yang dibuat dengan tujuan yang sama yang dapat ditrima. Ada
juga istilah lain yaitu proyek indenpenden yang maksudnya ialah proyek yang
kelayakannya dapat dinilai tanpa mempertimbangkan proyek proyek lain
4. Mengenplementasikan
proyek proyek yang layak untuk dijalankan
Dalam proses ataupun tahapan ini perlu
fokus pada pengimplemasian proyek proyek yang akan dijalankan. Sebagai bagian
dari proses implementasi, perusahaan harus memperoleh dana yang memerukan untuk
mendanai proyek.
5. Memonitor
proyek proyek yang telah diimplentasikan
Proyek proyek yang telah
diimplentasikan perlu dimonitor untuk menentukan apakah arus kasnyanya
diestimasi dengan baik. Pemonitoran juga dapat mendekteksi ketidakefesienan
dalam proyek dan dapat membantu menentukan kapan suatu proyek sebaiknya
ditinggalkan.
2.4 Proses Capital Budgeting
Proses Capital
Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan yakni:
1. Pembuatan
proposal
Proposal penganggaran barang modal
dibuat disemua tingkat dalam sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi
aliran berbagai ide, banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai
untuk beberapa proposal yang diadopsi.
2. Kajian
dan analisa.
Proposal penganggran barang modal secara
formal direview dalam rangka
A. Mencapai
tujuan dan rencana utama perusahaan dan Yang paling penting
B. Untuk
mengevaluasi kemampuan ekonominya
Biaya yang diajukan dan benefit yang
diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash flow tersebut untuk menghitung
tingkat keuntungan dari investasi. Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan
dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat
lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk
para pengambil keputusan.
3. Pengambilan
keputusan
Besarnya sejumlah dana yang
dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang modal menggambarkan tingkat
organisasi tertentu yang membuat keputusan penganggaran perusahaan biasanya mendelegasikan
kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang yang
dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk
sejumlah tertentu penganggran barang modal yang dikeluarkan
4. Implementasi
Ketika sebuah proposal telah
disetujui dan dananya telah siap, tahap implementasi segera dimulai. Untuk
pengekuaran kecil, penganggran dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan.
Namun untuk penganggran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang sangat
ketat.
5. Follow
up (tindak lanjut)
Setelah diimplementasikan maka perlu
dilakukan monitoringselama tahap kegiatan oprasi berjalan dari proyek tersebut.
Perbandingan dari biaya yang ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari
berbagai proyek sebelumnya adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan
melebihi anggaran biaya yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk
menghentikannya, apakah dengan meningkatkan, apakah dengan meningkatkan benefit
atau mungkin menghentikan proyek tersebut.
Setelah langkah dalam proses tersebut
penting dilakukan terutama pada langkah kajian dan analisa. Maupun pengambilan
keputusan (langkah 2 dan 3) yang membutuhkan waktu dan tenaga yang paling
besar. Langkah terakhir yakni follow up juga penting namun sering diabaikan. Langkah
tersebut dilakukan untuk menjaga perusahaan untuk dapat meningkatkan akurasi
cash flowyang diestimasi.
2.5 Arus kas
Di dalam melakukan analisa capital
budgeting diperlukan estimasi arus kas. Dimulai dari investasi awal hingga
proyek itu jalan. Pada tahap awal kas perusahaan masih negatif karena
perusahaan hanya mengeluarkan dana untuk pelaksanakan proyek tersebu, setelah
proyek tersebut selesai dan arus kas akan menjadi positif akibatnya adanya
penghasilan yang dihasilkan dari investasi tersebut.
Perusahaan mengharapkan akan
menghasilkan arus kas yang lebih besar dari pada sebelum melakukan investasi.
Di dalam capital budgeting ini disebut sebagai arus kas tambahan (incremental
cash flow). Incremental cash flow ini yang digunakan untuk menghitung atau
menganalisa kelayakan suatu proyek dengan metode net present value.
Arus kas suatu proyek terdiri atas
berberapa koponen yaitu :
1. Initial
investment (inventasi awal), semua pengeluaran yang digunakan untuk membiayai
proyek tersebut
2. Fre
cash flow (Arus Kas Bersih), dapat dihasilakan selama proyek tersebut
berlangsung. Yang diperhitungkan disini adalah selisih arus kas masuk dan
keluar (pendapatan dan biaya ) setelah dikurangi pajak dan tidak menghitungkan
bunga dan depresiasi.
3. Terminal
value (Arus kas), yang dihasilkan jika pada akhir periode, investasi tersebut
dijual. Nilai ini adalah nilai bersih dari penjual tersebut
Arus kas untuk tujuan Capital Budgeting
didefinisikan sebagai arus kas sesudah pajak atas semua modal perusahaan.
Secara aljabar, definisi tersebut sama dengan laba sebelum bunga dan pajak,
dikurangi pajak penghasilan jika perusahaan mempunyai hutang, ditambah beban
penyusutan non kas. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Cash Flaw=EBIT (1-T) + Depresiasi
Dimana
EBIT = laba sebelum bunga pajak
T =
pajak penghasilan perusahaan
Depr = beban penyusutan
Rumusan tersebut berlaku untuk perusahaan
yang tidak memiliki hutang. Apabila perusahaan memiliki hutang maka rumusnya
adalah :
Cash Flaw= NI + Depr + Rd (1 - T)
Dimana :
NI = Net Income
Rd = Interest Expence ( Biaya Bunga Bank )
Perkiraan Cash flow merupakan hal
yang sangat penting dalam proses capital budgeting, yakni sebuah proses yang
rumit dan kompleks yang membutuhkan pemikiran dan perhitungan yang matang agar
estimasi Cash flow yang diproyeksikan mampu mendekati pemikiran cash flow yang
dilaksanakan perusahaa. Dengan demikian, penilaian terhadap hasil analisis
capital budgeting akan memberikan penilaian yang akurat pada keputusan
investasi.
2.6 Metode ANALISIS
Capital Budgeting
Dalam metode ini, penilaian investasi
ditekankan pada pengukuran jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali
nilai investasi awal (Initial Investment), dengan menggunakan aliran kas bersih
(Net Cash flow) yang dihasilkan investasi tersebut.
Jika kriteria Payback Period yang
digunakan dalam penilaian investasi, maka terlebih dulu harus ditetapkan jangka
waktu maksimum yang diinginkan dari pengambilan modal investasi. Jika payback
period investasi lebih pendek dari payback period maksimum, maka investasi yang
ditrima.Metode ini cukup sederhana .
Formula untuk mencari Payback Period
adalah
Metode
Payback Period memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
1. Mengabaikan
nilai waktu dari uang
2. Mengabaikan
proceeds setelah PBP
3. Mengabaikan
nilai sisa
Untuk mengatasi kelemahan metode
Payback Period, maka beberapa perusahaan melakukan modifikasi dengan Pendekatan
Discounted Payblack (DPP). Metode ini seperti Metode Payback Period biasa,
namun dalam perhitungannya menggunakan aliran kas yang didiskontokan dengan
discount rate tertentu
2.
Net present
value method (NPV )
Dalam media ini, penilaian investasi
ditekankan pada pengukuran seberapa besar selisih yang dapat dihasilkan antara
nilai sekarang present value investasi dengan aliran kas bersih (net cash flow
) yang dihasilkan selama umur investasi, baik oprasional maupun aliran kas
besrsih pada umur investasi (terminal cash flow )
Penetapan nilai sekarang dari aliran
kas bersih selama umur investasi harus didasarkan pada tingkat bunga tertentu
yang dianggap relavan. Umumnya tingkat bunga (yang berfungsi sebagai discount
facktor) yang digunakan adalah biaya penggunaan dana (cost of capital), yaitu
bunga dari modal yang digunakan untuk membelanjai investasi atau dapat pula
digunakan tingkat bunga yang berlaku untuk tabungan.
Pemilihan discount faktor merupakan
masalah penting dalam metode NPV. Hakikatnya, pemilihan discount fackor
merupakan cerminan dari pemikiran para investor mengenai opportunity cost yang
sesuai bagi dana yang akan digunakan untuk membelanjai kegiatan investasi.
Metode NPV ini merupakan metode untuk
mencari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas (proceed) dengan nilai
sekarang dari suatu investasi ( outlays)
Keterangan
10 = nilai investasi atau outlays
At = aliran kas netto pada periode t
r = discount rate
t = jangka waktu proyek investasi ( umur
proyek investasi )
pengambilam keputusan apakah suatu
proyek investasi ditrima atau ditolak jika menggunakan metode net present value
(NPV) kita bandingkan nilai NPV tersebut dengan ilai nol. Apabila NPV > 0
atau positif, maka investasi layak ditrima, sebaliknya apabila NPV <0 atau
negatif, maka rencana investasi tidak layak ditrima atau ditolak.
3.
Metode
Profititabilty Index (PI)
Metode Profititabilty Index atau
benefit cost ratio merupakan metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan
metode NPV, artinya apabila suatu proyek investasi ditrima dengan menggunakan
metode NPV maka akan ditrima pula jika dihitung menggunakan metode
Profiteability Index ini. Formula metode PI adalah
Pengambilan keputusan apakah suatu
proyek investasi akan ditrima (layak ) atau ditolak (tidak layak) kita
bandingkan dengan angka 1. Apabila P1>1, maka rencana investasi layak
ditrima, sedangkan apabila PI <1 maka rencana investasi tidak layak ditrima
atau ditolak.
4.
Metode Accounting
Rate Of Return (ARR)
Metode Accunting Rate Return (ARR)
mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi yang digunakan untuk
memperoleh keuntungan tersebut. Keuntungan yang diperuntungkan adalah
keuntungan bersih setelah pajak (earing after tax, EAT). Sedangkan investasi
yang diperhitungkan adalah rata rata investasi yang diperoleh dari investasi
awal (jika ada) ditambah investasi akhir dibagi dua. Hasil dari ARR ini
merupakan angka relatif (presentase)
Penggunaan metode ARR ini sangat
sederhana mudah untuk mengambil keputusan. Apabila besarnya ARR lebih besar
dari biaya investasi yang digunakan (biaya modal) maka investasi tersebut layak
untuk dilaksanakan, dan sebaiknya. Metode ini banyak kelemahannya, yaitu
sebagai berikut
1. Mengabaikan
nilai waktu dari uang
2. Hanya
menitikberatkan masalah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran
kas dari investasi
3. Merupakan
pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata rata yang menyesatkan
4. Kurang
memperhatikan panjangnya (lamanya) jangka waktu investasi.
5. Metode internal Rate Of Return (IRR)
Metode internal rate of return (IRR)
merupakan metode penilian investasi untuk mencari tingkat bunga (discount rate)
yang menyelamatkan nilai sekrang dari aliran kas neto (Present Value Of
Procceds) dan investasi (Initial outlays)
Pada saat IRR tercapai, maka besarnya
NPV sama dengan nol. Oleh karena itu, untuk menghitung IRR diperlukan data NPV
dari kutub (daerah) positif dan kutub negatif kemudian dilakukan interpolasi (mencari
nilai selisih) sehingga diperoleh NPV sama dengan nol. Penggunaan metode IRR
ini memiliki konsep yang identik atau sama dengan penentuan besarnya bunga yang
dihasilkan obligasi hingga jatuh temponya (yield to maturity)
Penelian investasi mengguanakan
metode IRR ini lebih sulit dibanding metode NPV karena menggunakan cara coba
coba ketika menentukan besarnya discount rate investasi. Kesulitan ini dapat
diatasi jika dalam perhitungannya menggunakan kalkulator atau komputer. Jika
menggunakan IRR, maka invesatasi akan ditrima bila besarnya IRR lebih besar
dibanding tingkat bunga yang dipergunakan sebagai biaya modal, dan sebaliknya
ditolak apabila IRR lebih kecil daripada biaya modal yang digunakan.
Keterangan:
IRR =
Internal Rate Of Return
rk =
Tingkat Bunga Yang Kecil
rb =
Tingkat Bunga Yang Besar
NPV rk= Net Present Value Pada
Tingkat Bunga Yang Kecil
PV rk = Present Value Of Prococeeds Pada Tingkat Bunga Yang Kecil
PV rb = Present Value Of Proceeds Pada tingkat bunga yang besar
Dari kelima metode penilaian
investasi yang telah dijelaskan diatas, ternyata ada 3 metode yang cukup baik
digunakan dalam meniali investasi yaitu metode Net Present Value (NPV), Metode
profitability Index (PI) dan Metode Internal Rate Of Return (IRR). Hal ini
terutama karena ketiga metode tersebut memperhatikan nilai waktu dan uang dalam
menganalisa penilaiannya.
Dengan demikian, perhitungan NPV,PI,
dan IRR semuanya menggunakan basis konsep yang sama yaitu present value dari aliran kas yang terjadi,
baik aliran kas keluar maupun aliran kas masuk. Keputusan yang diambil dengan
menggunakan ketiga metode tersebut juga tidak berbeda.
KASUS
CAPITAL BUDGENTING
Contoh Soal
Pt Mulya Giat mengajukan dua proposal proyek untuk
dianalisis, data tentang kedua proposal proyek tersebut adalah sebagai berikut
|
|
Proyek”A” |
Proyek
“B” |
|
Kebutuhan
investasi |
Rp.
250.000.000 |
Rp.
200.000 |
|
Nilai
residu |
Rp.
50.000.000 |
Nihil |
|
Umur
ekonomis |
5
tahun |
5
tahun |
|
Bunga
modal |
15% |
15% |
Pola penjualan untuk 5 tahun mendatang sebagai
berikut:
|
|
Proyek”A” |
Proyek”B” |
|
Tahun
1 |
Rp.
525.000.000 |
Rp.
400.000.000 |
|
Tahun
2 |
Rp.
400.000.000 |
Rp.
400.000.000 |
|
Tahun
3 |
Rp.
550.000.000 |
Rp.
200.000.000 |
|
Tahun
4 |
Rp.
450.000.000 |
Rp.
250.000.000 |
|
Tahun
5 |
Rp.150.000.000 |
Rp.
250.000.000 |
Biaya dan pajak yang harus diperhitungkan dari
masing masing proyek setiap tahun adalah sebagai berikut:
|
|
Proyek”A” |
Proyek”B” |
|
Biaya
tetap pertahun |
Rp.
100.000.000 |
Rp.
75.000.000 |
|
Biaya
variabel |
60% |
50% |
|
Pajak
keuntungan |
40% |
40% |
Dalam biaya tetap sudah termasuk biaya penyusutan
dan biaya bunga baik untuk proyek”A” maupun proyek”B”
Ditanyakan ;
1. Menentukan
pola EAT untuk kedua proyek
2. Menentukan
proyek yang dipilih berdasarkan PBP (Pay Back Period)
3. Menentukan
proyek yang dipilih berdasarkan NPV (Discount Rate 15%)
4. Hitung
profitability index kedua proyek
5. Kesimpulan
yang dapat diambil jika kedua proyek bersifat Contigent? Dengan amsumsi dana
cukup tersedia
Penyelesaian:
1. Pola
EAT proyek”A” (dalam rupiah)
|
th |
Penjualan (Rp) |
FC (Rp) |
VC (Rp) |
TC (Rp) |
EBT (Rp) |
PAJAK (Rp) |
EAT (Rp) |
|
1 |
525.000.000 |
100.000.000 |
315.000.000 |
415.000.000 |
110.000.000 |
44.000.000 |
66.000.000 |
|
2 |
400.000.000 |
100.000.000 |
240.000.000 |
340.000.000 |
60.000.000 |
24.000.000 |
36.000.000 |
|
3 |
550.000.000 |
100.000.000 |
330.000.000 |
430.000.000 |
120.000.000 |
48.000.000 |
74.000.000 |
|
4 |
450.000.000 |
100.000.000 |
270.000.000 |
370.000.000 |
80.000.000 |
32.000.000 |
48.000.000 |
|
5 |
150.000.000 |
100.000.000 |
90.000.000 |
190.000.000 |
(40.000.000) |
|
(40.000.000) |
Pola EAT proyek”B” (dalam rupiah)
|
Th |
Penjualan (Rp) |
FC (Rp) |
VC (Rp) |
TC (Rp) |
EBT (Rp) |
PAJAK (Rp) |
EAT (Rp) |
|
1 |
400.000.000 |
75.000.000 |
200.000.000 |
275.000.0000 |
125.000.000 |
50.000.000 |
75.000.000 |
|
2 |
400.000.000 |
75.000.000 |
200.000.000 |
275.000.000 |
125.000.000 |
50.000.000 |
75.000.000 |
|
3 |
200.000.000 |
75.000.000 |
100.000.000 |
175.000.000 |
25.000.000 |
10.000.000 |
15.000.000 |
|
4 |
250.000.000 |
75.000.000 |
125.000.000 |
200.000.000 |
50.000.000 |
20.000.000 |
30.000.000 |
|
5 |
250.000.000 |
75.000.000 |
125.000.000 |
200.000.000 |
50.000.000 |
20.000.000 |
30.000.000 |
2.
Pola Proceed proyek “A” Pola Proceed proyek “B”
|
Th |
EAT |
Penyusutan |
Proceed |
|
Th |
EAT |
Penyusutan |
Proceed |
|
1 |
400.000.000 |
75.000.000 |
200.000.000 |
|
1 |
125.000.000 |
50.000.000 |
75.000.000 |
|
2 |
400.000.000 |
75.000.000 |
200.000.000 |
|
2 |
125.000.000 |
50.000.000 |
75.000.000 |
|
3 |
200.000.000 |
75.000.000 |
100.000.000 |
|
3 |
25.000.000 |
10.000.000 |
15.000.000 |
|
4 |
250.000.000 |
75.000.000 |
125.000.000 |
|
4 |
50.000.000 |
20.000.000 |
30.000.000 |
|
5 |
250.000.000 |
75.000.000 |
125.000.000 |
|
5 |
50000.000 |
20.000.000 |
30.000.000 |
|
Proceed
proyek “A” |
|
Proceed
proyek “B” |
|||
|
Tahun
1 |
Rp. 106.000.000 |
|
Tahun
1 |
Rp. 115.000.000 |
|
|
Tahun
2 |
Rp. 76.000.000 |
+ |
Total
out lay |
Rp. 200.000.000 |
- |
|
Jumlah
|
Rp. 182.00.000 |
|
Kekurangan
|
Rp. 85.000.000 |
|
|
Total
out lay |
Rp. 250.000.000 |
- |
|
|
|
|
Kekurangan
|
Rp. 68.000.000 |
|
|
|
|
Waktu =
Waktu = 7,3 bulan Waktu = 8,9 bulan
PBP proyek “A” = 2 tahun PBP proyek “B” = 1 tahun
8,9 bulan
Proyek yang baik di pilih berdasarkan PBP
adalah proyek “B”
3.
Net
present value
|
Proyek “A” |
|
Proyek “B” |
||||
|
Proceed |
DF 15% |
PV |
|
Proceed |
DF 15% |
PV |
|
106.000.000 |
0,870 |
92.220.000 |
|
115.000.000 |
0,870 |
100.050.00 |
|
76.000.000 |
0,756 |
57.456.000 |
|
115.000.000 |
0,756 |
86.940.000 |
|
112.000.000 |
0,658 |
73.696.000 |
|
55.000.000 |
0,658 |
36.190.000 |
|
88.000.000 |
0,572 |
50.336.000 |
|
70.000.000 |
0,572 |
40.040.000 |
|
50.000.000 |
0,497 |
24.850.000 |
|
70.000.000 |
0,497 |
34.790.000 |
|
Total present
value |
298.558.000 |
|
Total present
value |
298.010.000 |
||
|
Present value
out lays |
250.000.000 |
|
Present value
out lays |
200.000.000 |
||
|
Net present
value (NPV) |
48.558.000 |
|
Net present
value (NPV) |
98.010.000 |
||
Proyek yang baik untuk dipilih berdasarkan NPV adalah proyek “B”
4.
Profitability
indek (PI)
Proyek “A” Proyek
“B”
PI =
5. PI gabungan =
Kesimpulan : kedua proposal proyek dapat
diterima karena menghasilkan PI gabungan lebih besar dari satu.
BAB III
PENUTUPAN
Penganggaran modal (capital budgeting
) adalah suatu konsep investasi. Dikatakan sebagai suatu konsep investasi,sebab
penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana dimasa sekarang
dengan harapan memeperoleh keuntungan yang menghendaki dimasa mendatang.
Capital budgenting sangat penting bagi perusahaan karena didalamnya terdapat
jumlah biaya yang besar sedangkan manfaatnya baru dapat dinikmati dalam jangka
panjang. Keputusan dibidang capital budgenting ini akan memiliki pengaruh yang
besar terhadap perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Di dalam
melakukan analisa capital budgenting diperlukan estimasi arus kas. Perusahaan
mengharapkan akan menghasilkan arus kas yang lebih besar daripada sebelum
melakukan suatu investasi. Didalam capital budgenting ini disebut sebagai arus
kas tambahan (incremental cash flow). incremental cash flow ini yang digunakan
untuk menghitung atau menganalisa kelayakan suatu proyek dengan metode net
present value. Arus kas untuk tujuan capital budgenting didefinisikan sebagai
arus kas sesudah pajak atas semua modal perusahaan.
Tahapan capital budgenting dimulai
dari mengusulkan proyek dan menentukan biaya, memikirkan aliran kas hingga
mengestimasi resiko, menentukan biaya modal yang tepat dengan menggunakan nilai
waktu uang, alir ini yang digunakan untuk menghitung atau menganalisa kelayakan
suatu proyek dengan metode net present value. Arus kas untuk tujuan capital
budgenting didefinisikan sebagai arus kas sesudah pajak atas semua modal perusahaan.
Tahapan capital budgenting dimulai
dari mengusulkan proyek dan menentukan biaya, memikirkan aliran kas hingga
mengestimasi resiko, menentukan biaya modal yang tepat dengan menggunakan nilai
waktu uang, alir ini yang digunakan untuk menghitung atau menganalisa kelayakan
suatu proyek dengan metode net present value. Arus kas untuk tujuan capital
budgenting didefinisikan sebagai arus kas sesudah pajak atas semua modal
perusahaan.
Tahapan capital budgenting dimulai
dari mengusulkan proyek dan menentukan biaya, memikirkan aliran kas hingga
mengestimasi resiko, menentukan biaya modal yang tepat dengan menggunakan nilai
waktu uang, aliran kas masuk digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva dan
nilai terakhir nilai sekaranag dari alliran kas yang diharapkan dibandingkan
dengan biaya. Proses capital budgenting yaitu pembuatan proposal anggaran dana
kajian dan analisa, pengambilan keputusan, implementasi, dan follow up (tindak
lanjut), metode analisis capital budgenting terdiri dari metode period method,
net present value method (NPV), metode profitability index (PI), metode
accunting rate of return (IRR).
1. Perusahaan
perlu melakukan analisis capital budganting untuk menilai kelayakan investasi
aset tetap, yaitu menyusun rencana investasi dengan sebaik baiknya, serta
melakukan estimasi terhadap arus kas atas proyek investasi yang hendak
dilakukan.
2.
Perlu dilakukan
pengawasan dan pengendalian yang memadai terhadap operasi perusahaan untuk
menghindari pelaksanaan proyek tidak menyimpang terlalu jauh dari apa yang
sudah direncanakan.
DAFTAR PUSAKA
Gray, Clive ., Lien K.
Sabur., Pasaman Simanjuntak dan P.F.L. Maspaitella.1985. Pengantar Evaluasi
Proyek. Gramedia. Jakarta.
Husnan, Suad dan
Muhamad, Suwarno. 2000. Studi Kalayak Proyek. UPP AMP YKPN. Yogyakarta
Pangestu S.2001.
Manajemen Keuangan (Bahan Ajar) Program Studi Manajemen Agribisnis.
UGM.Yogyakarta.
Simarmata, Dj. A. 1984.
Pendekatan Sistem dalam Analisis Proyek Investasi dan Pasar Modal. Gramedia.
Jakarta
http://herryakmen.blogspot.co.id/2011/09/capital-bugeting.html
Comments
Post a Comment